BANYUWANGI (AktualLine.com)–Asosiasi Kontraktor Nasional (Askonas) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur memperkuat komitmennya terhadap masyarakat dengan mendukung gerakan Banyuwangi Berbagi.
Program ini ditujukan untuk membantu masyarakat prasejahtera di Desa Songgon, Kecamatan Songgon, Banyuwangi yang tersebar di tujuh dusun.
Dengan target menjangkau sekitar 18 ribu keluarga prasejahtera, program ini bertujuan meringankan kebutuhan pokok masyarakat serta menjadi langkah awal untuk mengentaskan kemiskinan secara berkelanjutan.
Ketua Askonas Kabupaten Banyuwangi, Budi Kurniawan S. Amd. ST. SH, yang akrab disapa CWW, menyatakan bahwa dukungan ini adalah bentuk nyata dari tanggung jawab sosial pelaku jasa konstruksi terhadap masyarakat.
“Sebagai pelaku usaha jasa konstruksi, kami memahami peran strategis kami dalam mendukung pembangunan daerah. Gerakan Banyuwangi Berbagi adalah bagian dari kolaborasi lintas sektor untuk memastikan kesejahteraan masyarakat,” ujar CWW saat acara penyerahan bantuan di Songgon.
Askonas bersama Pemerintah Kabupaten Banyuwangi mendistribusikan bantuan sembako ke tujuh dusun di Desa Songgon. Paket sembako yang berisi beras, minyak goreng, gula, dan kebutuhan pokok lainnya ini langsung didistribusikan ke rumah-rumah warga yang membutuhkan.
“Kami ingin memastikan bantuan ini benar-benar sampai kepada masyarakat yang membutuhkan. Dengan cara ini, kami bisa melihat langsung bagaimana kondisi mereka sekaligus mendengarkan kebutuhan yang belum terpenuhi,” ujar CWW.
Gerakan ini tidak hanya berhenti pada pemberian bantuan, tetapi juga membawa visi besar untuk memberdayakan masyarakat agar keluar dari kemiskinan.
“Gerakan ini bukan sekadar bantuan sesaat. Kami ingin ini menjadi langkah awal untuk membangun masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat Songgon. Dengan dukungan seluruh elemen, saya yakin perubahan besar bisa diwujudkan,” tambah CWW.
CWW juga menegaskan pentingnya konsep pentahelix, yaitu kolaborasi antara pemerintah, akademisi, pelaku usaha, masyarakat, dan media, untuk menciptakan perubahan yang signifikan.
Dalam program ini, Askonas mengambil peran penting sebagai pelaku usaha yang berkontribusi tidak hanya dalam pembangunan fisik, tetapi juga dalam pembangunan sosial.
“Pentahelix adalah fondasi dari pembangunan berkelanjutan. Kami sebagai pelaku usaha konstruksi memiliki tanggung jawab untuk tidak hanya membangun infrastruktur, tetapi juga membangun kesejahteraan masyarakat,” kata CWW.
Dalam kesempatan tersebut, perwakilan Pemerintah Kabupaten Banyuwangi menyampaikan apresiasinya atas dukungan Askonas.
“Kami sangat berterima kasih kepada Askonas, khususnya Pak CWW, atas kontribusinya dalam gerakan ini. Kolaborasi seperti ini adalah kunci untuk menciptakan perubahan nyata,” ungkap seorang pejabat daerah yang hadir.
Gerakan ini diharapkan memberikan efek domino pada perekonomian lokal. Dengan terpenuhinya kebutuhan dasar masyarakat, daya beli mereka akan meningkat, yang pada akhirnya mendorong roda perekonomian di tingkat lokal.
“Ketika kebutuhan dasar terpenuhi, masyarakat dapat lebih fokus pada hal-hal produktif, seperti pendidikan dan kesehatan. Ini adalah investasi sosial yang akan berdampak panjang bagi Banyuwangi,” ujar CWW.
CWW memastikan bahwa dukungan Askonas tidak berhenti pada program Banyuwangi Berbagi. “Ini adalah langkah awal. Kami berkomitmen untuk terus mendukung program-program serupa di masa depan. Kolaborasi dengan pemerintah dan elemen masyarakat lainnya akan terus kami tingkatkan,” tegasnya.
Melalui gerakan Banyuwangi Berbagi, Askonas Kabupaten Banyuwangi di bawah kepemimpinan CWW telah menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat membawa dampak signifikan bagi masyarakat.
Dengan semangat gotong royong dan komitmen dari berbagai pihak, visi pengentasan kemiskinan di Banyuwangi tidak lagi menjadi angan-angan, melainkan sebuah gerakan nyata yang dapat dirasakan langsung oleh masyarakat.
CWW menutup, FORJASIB akan terus mengawal perkembangan program-program ini dan memberikan informasi kepada masyarakat, khususnya pelaku usaha jasa konstruksi, agar semakin banyak pihak yang terinspirasi untuk ikut berperan dalam pembangunan berkelanjutan.
“Sebab, membangun Banyuwangi tidak hanya tentang infrastruktur, tetapi juga tentang kesejahteraan manusianya,” pungkasnya. (tim)