Aktual LineAktual LineAktual Line
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
Search
Technology
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
Health
Entertainment
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Bedah Buku Jejak Kritik Dapat Acungan Jempol Kadis Perpusip Banyuwangi
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Aktual LineAktual Line
Font ResizerAa
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
Search
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial
  • Esai
  • Infrastruktur
  • Religi
  • Literasi
  • Layanan Publik
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Literasi

Bedah Buku Jejak Kritik Dapat Acungan Jempol Kadis Perpusip Banyuwangi

Aktual Line
Last updated: 21/02/2025 15:58
Aktual Line
Share
3 Min Read
Moh. Husen dalam pemaparan bedah bukunya Jejak Kritik

BANYUWANGI (AktualLine.com)–Dewan Kesenian Blambangan (DKB) Banyuwangi menggelar bedah buku berjudul Jejak Kritik karya Moh Husen pada Jumat sore (21/2/2025) di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi.

Acara ini dimoderatori oleh Syafaat dari Lentera Sastra Banyuwangi dan dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk akademisi, pegiat literasi, dan masyarakat umum. Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan, Drs. Zen Kostolani, M.Si., turut hadir dan menyampaikan dukungannya terhadap kegiatan literasi semacam ini.

Lebih lanjut Zen Kostolani menyampaikan bahwa buku yang ditulis Moh. Husen ini patut diacungi jempol dengan bahasa santai dalam menyampaikan kritik, dan Dinas Perpusip Kabupaten Banyuwangi memfasilitasi buku tersebut dalam bentuk E-Book sehingga mudah dibaca dan mudah disebarkan.

Dalam bedah buku tersebut, Samsudin Adlawi, Direktur Jawa Pos Radar Banyuwangi, mengupas makna kritik dan menekankan pentingnya memahami kritik secara konstruktif. “Kritik dapat mengubah keadaan jika pemimpin mau mendengarkan rakyatnya,” ujarnya. Namun, ia juga mengingatkan bahwa tidak semua orang mampu memahami kritik yang disampaikan.

Sementara itu, Muttafaqurrahmah, dosen Universitas 17 Agustus 1945 Banyuwangi, menyoroti bahwa buku yang baik adalah buku yang telah selesai dengan baik dan telah memiliki ISBN. Ia juga memberikan catatan tentang gaya bahasa Moh. Husen yang sederhana namun kaya makna.

Menurutnya, beberapa kata khas yang sering digunakan Husen di akhir tulisan, seperti so, monggo, lha wong, dan lainnya, membuat buku ini terasa luwes dan ringan dibaca.

Dalam pembahasannya, Husen menjelaskan bahwa buku Jejak Kritik merupakan kumpulan tulisan dari kolom yang pernah dimuat di media online. Pembagian bab dalam bukunya yang kelima ini dianalogikan sebagai alat transportasi dalam kehidupan, dengan tiga bagian utama: Rem, Spion, dan Setir.

“Rem menggambarkan pentingnya pengendalian diri sebelum bertindak.
Spion mengajarkan refleksi sosial, melihat ke belakang untuk memahami kondisi sekitar,” terangnya.

Setir menjadi simbol bagaimana seseorang mengarahkan hidupnya, seperti yang terlihat dalam tulisan “Kanal YouTube Politik” di dalam buku ini.

Hasan Basri, Ketua Dewan Kesenian Belambangan, mengapresiasi bahasa yang mengalir dalam buku ini meski membahas persoalan serius. “Sudah lima buku yang ditulis Husen, semuanya dengan bahasa yang ringan dan mudah dicerna,” katanya.

Beragam tanggapan muncul dari peserta. Salah satu peserta dari Nukhbatul Fakhiroh dari MTsN 1 Banyuwangi menanyakan bagaimana cara menulis kritik agar yang dikritik dapat menerimanya dengan baik. Samsudin Adlawi menanggapi bahwa tulisan yang baik harus memiliki satu pokok pikiran dalam setiap paragraf agar lebih jelas dan efektif.

Selain itu, penulis dari Lentera Sastra Banyuwangi, Nurul Ludfia Rochmah, menanyakan fasilitas literasi yang disediakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Banyuwangi. Zen Kostolani menjelaskan bahwa aula dinas dapat digunakan oleh siapa pun untuk kegiatan literasi.

Diskusi ini menggarisbawahi pentingnya kritik sebagai bagian dari perkembangan masyarakat. Seperti yang disampaikan dalam acara ini,  bahwa kita boleh menyampaikan kritik dengan cara yang santun, dan lebih elegan menggunakan karya tulis, yang kemudian diterbitkan menjadi sebuah buku. (tim)

You Might Also Like

Workshop Perempuan Bersama Marifatul Kamila Ajak Masyarakat Peduli Kasus Kekerasan

Asdep Kemenko Kumham Apresiasi Layanan Hak Dasar di Lapas Banyuwangi

Polres Malang Masuk Lima Besar Kompolnas Award 2025, Bukti Komitmen Layanan Profesional

Gudang Bekas Kamar Mandi SMAN 1 Rogojampi Terbakar, Diduga Korsleting Listrik

Polres Bondowoso Gandeng Mahasiswa IAI At-Taqwa Bangun Kolaborasi Pelayanan Publik

TAGGED: Aktual Line, Bedah buku, Jejak Kritik, Kadis Perpusip Banyuwangi, Moh. Husen

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Menjaring Bakat Baru dalam Kejuaraan Bulu Tangkis Sirkab 2025
Next Article Anggota DPR RI Sonny T. Danaparamita, Dukung Persewangi Melaju Final Liga 4 PSSI Jawa Timur
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


- Advertisement -
Ad image

Latest News

Workshop Perempuan Bersama Marifatul Kamila Ajak Masyarakat Peduli Kasus Kekerasan
Berita 17/10/2025
Banser Banyuwangi Mantapkan Barisan Lewat Apel Siaga, Teguh Jaga Kiai dan Negeri
Berita 17/10/2025
Asdep Kemenko Kumham Apresiasi Layanan Hak Dasar di Lapas Banyuwangi
Berita 17/10/2025
Launching Buku Lamunan Seorang Wartawan: Ungkap Pergulatan Batin di Balik Dunia Jurnalistik
Berita 17/10/2025
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
  • Features
  • Sosial
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
© 2024 - Aktual Line

Redaksi| PT. Media Aktual Line | www.aktualline.com

Halo

Masuk di akun anda

Lost your password?