BANYUWANGI (AktualLine.com)–Komisi Pemilihan Umum (KPU) Banyuwangi menggelar diskusi kelompok terarah/focus group discussion (FGD) guna mengevaluasi pelaksanaan Pilkada serentak 2024.
Acara ini berlangsung di ballroom Hotel Kokoon pada Selasa (25/2/2025) dengan menghadirkan insan pers, akademisi, perwakilan partai politik, Bawaslu, serta dua orang mantan Komisioner KPU Banyuwangi sebagai narasumber.
Komisioner KPU Banyuwangi Divisi Teknis Penyelenggaraan, Anang Lukman Afandi, menjelaskan bahwa evaluasi kali ini tidak hanya dilakukan secara internal, tetapi juga melibatkan pihak eksternal guna memperoleh masukan konstruktif untuk perbaikan ke depan.
“Sebelumnya evaluasi lebih banyak dilakukan secara internal. Sekarang kami ingin mendengar langsung masukan dari berbagai pihak,” ujar Anang.
Salah satu isu utama yang menjadi perhatian dalam FGD ini adalah turunnya tingkat partisipasi pemilih. Dibandingkan dengan Pilkada 2020, angka partisipasi dalam Pilkada 2024 mengalami penurunan sebesar 6 persen, dari 65 persen menjadi 59 persen.
Anang menyebutkan bahwa berbagai faktor diduga menjadi penyebab rendahnya angka partisipasi. Beberapa peserta diskusi menyoroti jadwal Pilkada yang berdekatan dengan Pemilu Presiden dan Legislatif, sehingga memengaruhi antusiasme pemilih.
Selain itu, kurangnya keterlibatan aktif pasangan calon dan penyelenggara Pilkada dalam mendorong pemilih datang ke TPS juga menjadi faktor yang disorot. Distribusi formulir C Pemberitahuan yang terlalu dekat dengan hari pemungutan suara turut disebut sebagai kendala, karena menyebabkan sebagian pemilih enggan datang ke TPS.
“Hasil dari FGD ini akan dirangkum dalam kajian resmi dan disampaikan kepada KPU Provinsi sebagai bahan evaluasi tingkat kabupaten,” pungkas Anang. (tim)