Aktual LineAktual LineAktual Line
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
Search
Technology
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
Health
Entertainment
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Ketua IJTI Banyuwangi: Medsos dan Media Massa Tak Bisa Disamakan
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Aktual LineAktual Line
Font ResizerAa
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
Search
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial
  • Esai
  • Infrastruktur
  • Religi
  • Literasi
  • Layanan Publik
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Berita

Ketua IJTI Banyuwangi: Medsos dan Media Massa Tak Bisa Disamakan

Aktual Line
Last updated: 16/04/2025 11:56
Aktual Line
Share
3 Min Read
Mas Bono, Ketua IJTI Banyuwangi

BANYUWANGI (AktualLine.com)–Ketua Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) Banyuwangi, Jawa Timur, Syamsul Arifin yang akrab disapa Mas Bono, kembali menyuarakan kekhawatirannya mengenai dampak era post-truth terhadap stabilitas sosial. Menurut pria yang akrab disapa Mas Bono ini, gelombang hoaks dan ujaran kebencian yang tak terkendali di platform digital atau media sosial (medsos) belakangan semakin menjadi ancaman nyata bagi kondusivitas Banyuwangi.

Fenomena ini sangat berbahaya jika tidak dibarengi kepedulian pemerintah bersama seluruh elemen masyarakat. Kabar hoaks dan ujaran kebencian bisa menjadi racun yang diyakini. Kegaduhan dan gangguan kondusivitas bisa meletus kapan saja.

“Di era post-truth ini, kebohongan mampu menyamar menjadi kebenaran dengan memainkan emosi dan perasaan netizen. Opini publik tidak lagi dibangun atas dasar fakta ilmiah, data terverifikasi, ataupun regulasi yang berlaku, melainkan didominasi oleh sentimen subjektif,” katanya, Rabu (16/4/2025).

Di sini, Kepala Biro TIMES Indonesia Banyuwangi tersebut menyoroti maraknya unggahan media sosial yang menyebarkan informasi tidak akurat atau sengaja diputarbalikkan. Konten-konten semacam itu sering kali dibuat untuk memicu reaksi emosional, menciptakan kepanikan, atau bahkan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu.

Untuk mengatasi permasalahan ini, Mas Bono menekankan perlunya pemahaman yang mendalam bagi masyarakat mengenai perbedaan mendasar antara medsos dan media massa.

“Konten di medsos sering kali dibuat dan dikontrol oleh pengguna individu atau kelompok, tanpa adanya proses editorial atau verifikasi yang ketat. Artinya, apa yang beredar di medsos tidak bisa serta merta dianggap sebagai kebenaran mutlak,” tegasnya.

Sebaliknya, Mas Bono menjelaskan bahwa media massa profesional memiliki mekanisme yang berbeda. Konten media massa diciptakan oleh organisasi dengan tim redaksi, wartawan, editor, dan penanggung jawab yang jelas.

“Informasi yang disajikan melalui proses peliputan, verifikasi fakta, dan penyuntingan sebelum dipublikasikan. Ada standar organisasi dan pemimpin redaksi yang bertanggung jawab atas isinya,” papar Mas Bono.

Maraknya akun medsos yang menyebarkan hoaks dan ujaran kebencian, lanjutnya, merupakan tantangan kolektif yang membutuhkan keterlibatan pemerintah, termasuk Diskominfo, kepolisian, dan seluruh elemen masyarakat.

“Oleh karena itu, penting bagi masyarakat untuk memahami esensi medsos,” ujarnya.

Dia mengingatkan bahwa medsos pada dasarnya adalah wadah untuk ekspresi diri, interaksi sosial, berbagi informasi personal, hingga kegiatan promosi dan pemasaran.

Sesuai dengan semangat jurnalisme positif, Mas Bono mengajak para jurnalis untuk turut aktif memberikan pencerahan kepada masyarakat mengenai perbedaan antara medsos dan media massa profesional.

Lebih lanjut, Ketua IJTI Banyuwangi mendorong masyarakat untuk tidak ragu melaporkan jika merasa dirugikan oleh unggahan medsos yang meresahkan.

“Keberanian masyarakat untuk melapor sangat penting sebagai bentuk tanggung jawab bersama dalam menjaga ketertiban di dunia maya. Ini juga merupakan upaya edukasi bahwa bermedsos adalah hak setiap individu di era digital ini, namun harus dilakukan dengan bijak, santun, berlandaskan literasi yang kuat, serta menjunjung tinggi hukum yang berlaku di negara hukum Indonesia,” urainya. (tim)

You Might Also Like

TNI-Polri di Banyuwangi Perkuat Kekompakan Lewat Olahraga Bersama di Puslatpurmar Lampon

OJK Gandeng Pemkab Banyuwangi, Ajak Warga Melek Keuangan Lewat Batik Festival

Workshop Perempuan Bersama Marifatul Kamila Ajak Masyarakat Peduli Kasus Kekerasan

Banser Banyuwangi Mantapkan Barisan Lewat Apel Siaga, Teguh Jaga Kiai dan Negeri

Asdep Kemenko Kumham Apresiasi Layanan Hak Dasar di Lapas Banyuwangi

TAGGED: Aktual Line, berita Banyuwangi, berita terkini Banyuwangi, bijak bermedia sosial, diskusi publik digital, edukasi media sosial, edukasi publik, era post-truth, hoaks di media sosial, IJTI Jawa Timur, jurnalisme positif, keamanan digital, Ketua IJTI Banyuwangi, Literasi Digital, media massa vs medsos, media sosial sehat, medsos dan kondusifitas, peran jurnalis, Syamsul Arifin Mas Bono, tangkal hoaks, ujaran kebencian

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article IJTI Jatim Ingatkan Banyuwangi Hadapi Darurat Media Sosial
Next Article Pendamping Desa Gitik Fasilitasi Pembentukan Kopdes Merah Putih Berbasis Potensi Lokal
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


- Advertisement -
Ad image

Latest News

TNI-Polri di Banyuwangi Perkuat Kekompakan Lewat Olahraga Bersama di Puslatpurmar Lampon
Berita 18/10/2025
Ribuan Warga Meriahkan BIK Run 2025, Sinergi Pemkab Banyuwangi dan OJK Dorong Literasi Keuangan
Olahraga 18/10/2025
OJK Gandeng Pemkab Banyuwangi, Ajak Warga Melek Keuangan Lewat Batik Festival
Lifestyle 18/10/2025
Wisuda ke-31 UNIIB, Wujud Konsistensi Kampus Mencetak Sarjana dan Magister Berkarakter Islami
Pendidikan 18/10/2025
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
  • Features
  • Sosial
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
© 2024 - Aktual Line

Redaksi| PT. Media Aktual Line | www.aktualline.com

Halo

Masuk di akun anda

Lost your password?