BANYUWANGI (AktualLine.com)–Pemerintah Kabupaten Banyuwangi tengah memfinalisasi pelaksanaan Sekolah Rakyat, sebuah program pendidikan gratis berasrama bagi anak-anak dari keluarga prasejahtera. Program ini rencananya mulai berjalan pada Juli 2025, dengan 100 siswa SMP dan SMA sebagai angkatan pertama.
“Ini adalah bentuk nyata program pendidikan gratis berbasis boarding school yang seluruh pembiayaannya ditanggung oleh pemerintah pusat,” ujar Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani, (2/5/2025).
Sasaran utama program ini adalah anak-anak dari keluarga miskin, terutama yang masuk dalam dua desil terbawah berdasarkan Data Terpadu Sosial Ekonomi Nasional (DTSEN) dari Kementerian Sosial.
Pada tahap awal, akan dibuka empat rombongan belajar (rombel): dua untuk kelas 1 SMP dan dua untuk kelas 1 SMA. Setiap rombel akan menampung 25 siswa, sehingga total terdapat 100 pelajar yang akan mengikuti program ini.
Kepala Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (Dinsos PPKB), Henik Setyorini, menjelaskan bahwa penjaringan calon siswa berasal dari usulan Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), perangkat desa, dan kelurahan.
Seleksi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari verifikasi administrasi untuk memastikan status ekonomi calon siswa, dilanjutkan dengan tes potensi akademik, psikotes, kunjungan ke rumah, wawancara dengan orang tua, hingga pemeriksaan kesehatan.
“Para pendamping PKH saat ini aktif menelusuri anak-anak dari keluarga prasejahtera yang akan lulus SD dan SMP tahun ini, untuk ditawarkan melanjutkan pendidikan melalui Sekolah Rakyat mulai tahun ajaran 2025/2026,” jelas Henik.
Untuk sementara, proses belajar-mengajar akan dilaksanakan di Gedung Diklat PNS yang berlokasi di Kecamatan Licin. (tim)