JUDUL opini Berebut Peran Saat Kemenangan ini tentu sangat cocok disamakan dengan kabupaten di negeri dongeng versi PT Pasukan Jembuk-Jembuk. Kenapa demikian? Kini kemenangan sudah ada di tangan Sang Ratu yang terkenal bijak dan khas dengan senyum santunnya.
Tentu tidaklah tanpa sebab. Banyak pendekar ahli strategi berebut pengakuan atas kemenangan Sang Ratu dan wakilnya. Tak sedikit yang memutuskan untuk mendelegasikan diri dalam perannya saat pemilihan. Hal tersebut tentu tidaklah salah dalam aturan.
Semua berperan dengan cara dan usahanya masing-masing dalam berebut simpati dari Sang Ratu dan wakilnya. Ada yang melalui Mas Aab, ada yang melalui Mas Bambang, dan ada pula yang melalui jalur pusat—bisa dikata perumpamaannya seperti itu. Namun, jangan paksakan orang yang kita pilih dan kita dukung untuk menabrak atau melawan aturan hukum yang sudah ada.
Tak sedikit pula yang ingin turut mencicipi “kue” pemberian Sang Ratu dan wakilnya atas perjuangan yang dirasa turut mengantarkan kemenangan menuju singgasana. Tak sedikit juga yang mendapat banyak bagian “kue” meski tidak ikut berjuang di awal perebutan kursi.
Sah-sah saja, itu tidak salah, karena para punggawa atau patih-patih dari Kadipaten di negeri dongeng versi PT Pasukan Jembuk-Jembuk ini sangat dermawan. Meski disakiti, mereka tetap menyelipkan kiloan emas bagi para pembangkang. Itulah makna cinta damai menurut mereka.
Sang Ratu dan wakilnya kini fokus bekerja melayani rakyatnya. Tentu semua pendukung dan masyarakat harus mendukung kinerjanya untuk rakyat. Ada pendukung yang tetap beruntung, ada pendukung yang buntung, namun tetap mendukung. Selamat bagi yang beruntung, dan tetap semangat bagi yang buntung (terabaikan).
Mohon maaf, cerita ini hanya sekadar opini dan semata-mata hanya untuk hiburan. Mohon maaf jika ada kesamaan alur cerita dan nama. (***)
Penulis: Veri Kurniawan, S.ST., S.H.(Komunitas Pendukung Ipuk / KPI)