Aktual LineAktual LineAktual Line
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
Search
Technology
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
Health
Entertainment
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Kemenag Banyuwangi Gelar FGD untuk Perkuat Sistem Deteksi Dini Konflik Lewat Pendekatan Keagamaan
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Aktual LineAktual Line
Font ResizerAa
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
Search
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial
  • Esai
  • Infrastruktur
  • Religi
  • Literasi
  • Layanan Publik
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Berita

Kemenag Banyuwangi Gelar FGD untuk Perkuat Sistem Deteksi Dini Konflik Lewat Pendekatan Keagamaan

Aktual Line
Last updated: 09/07/2025 21:41
Aktual Line
Share
3 Min Read

BANYUWANGI (AktualLine.com)–Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Banyuwangi menyelenggarakan Focus Group Discussion (FGD) bertajuk “Penguatan Early Warning System (EWS) Berdimensi Keagamaan dalam Mencegah Potensi Konflik Sosial di Masyarakat”, Rabu (9/7/2025), bertempat di ruang pertemuan MAN 1 Banyuwangi.

Forum ini digelar sebagai upaya membangun sinergi antara pemerintah dan elemen masyarakat dalam mencegah konflik sosial, khususnya melalui pendekatan keagamaan yang inklusif dan melibatkan berbagai pihak secara aktif.

Diskusi berlangsung terbuka dan dinamis, dipandu oleh moderator H. Syafaat, S.H., M.H.I. Para peserta yang berasal dari berbagai organisasi lintas iman dan sosial saling bertukar pandangan untuk merumuskan langkah-langkah awal penguatan sistem deteksi dini konflik berbasis komunitas dan nilai keagamaan di Banyuwangi.

Kepala Kantor Kemenag Banyuwangi, Dr. H. Chaironi Hidayat, S.Ag., M.M., dalam sambutannya menekankan pentingnya kedewasaan dalam menyikapi perbedaan sebagai kunci menjaga harmoni masyarakat. Ia juga mengingatkan tentang lima faktor pemicu konflik yang perlu menjadi kewaspadaan bersama.

“Sebesar apa pun masalah, jika disikapi dengan kedewasaan dan kebijaksanaan, insyaAllah bisa selesai. Sebaliknya, masalah kecil yang ditanggapi dengan salah bisa berkembang menjadi konflik besar,” tegas Chaironi.

Kepala Seksi Bimas Islam, H. Mastur, S.Ag., M.Pd.I., menambahkan bahwa penguatan EWS harus berakar pada kondisi sosial nyata di masyarakat, bukan hanya sebatas administratif. Ia menyebut bahwa secara nasional, sistem EWS terbagi dalam beberapa zona, dan Kabupaten Banyuwangi berada di zona dua yang meliputi wilayah Jawa dan Bali.

“FGD ini diharapkan mampu merumuskan kebijakan konkret dan mendorong kolaborasi nyata antara tokoh agama, pemerintah, dan masyarakat,” ujarnya.

Sementara itu, Kasubbag Tata Usaha Kemenag Banyuwangi yang juga merupakan anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), Drs. H. Moh. Jali, M.Pd.I., mengungkapkan bahwa pendekatan keagamaan merupakan strategi efektif untuk mencegah konflik yang bisa merusak kehidupan sosial.

“Pendekatan keagamaan sangat efektif karena masyarakat kita sangat meneladani tokoh-tokoh agama. Sering kali konflik yang tampak seperti konflik agama hanyalah topeng dari kepentingan politik atau ekonomi,” paparnya.

FGD ini diikuti oleh berbagai organisasi keagamaan dan sosial di Banyuwangi, antara lain MUI, PC-NU, PD-Muhammadiyah, PD-Aisyiyah, PC-Muslimat NU, PC-Fatayat NU, Al-Irsyad, IPHI, FKUB, Penyuluh Agama Islam, serta para Kepala KUA se-Kabupaten Banyuwangi.

Melalui partisipasi lintas organisasi dan tokoh, forum ini menjadi langkah awal yang penting dalam memperkuat ketahanan sosial berbasis nilai keagamaan demi menciptakan Banyuwangi yang damai dan rukun. (tim)

You Might Also Like

TNI-Polri di Banyuwangi Perkuat Kekompakan Lewat Olahraga Bersama di Puslatpurmar Lampon

OJK Gandeng Pemkab Banyuwangi, Ajak Warga Melek Keuangan Lewat Batik Festival

Workshop Perempuan Bersama Marifatul Kamila Ajak Masyarakat Peduli Kasus Kekerasan

Banser Banyuwangi Mantapkan Barisan Lewat Apel Siaga, Teguh Jaga Kiai dan Negeri

Asdep Kemenko Kumham Apresiasi Layanan Hak Dasar di Lapas Banyuwangi

TAGGED: Chaironi Hidayat, early warning system keagamaan, FGD deteksi dini konflik, fkub banyuwangi, harmoni sosial Banyuwangi, Kemenag Banyuwangi, Kerukunan Umat Beragama, konflik berbasis agama, Mastur Bimas Islam, Moh Jali FKUB, organisasi keagamaan Banyuwangi, pencegahan konflik sosial, pendekatan keagamaan, sistem EWS zona dua, toleransi antar umat

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article 885 Guru dari Seluruh Indonesia Hadiri Temu Pendidik di Banyuwangi, Bahas Peran Sekolah Hadapi Krisis Iklim
Next Article Atas Hikmah Nasib
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


- Advertisement -
Ad image

Latest News

TNI-Polri di Banyuwangi Perkuat Kekompakan Lewat Olahraga Bersama di Puslatpurmar Lampon
Berita 18/10/2025
Ribuan Warga Meriahkan BIK Run 2025, Sinergi Pemkab Banyuwangi dan OJK Dorong Literasi Keuangan
Olahraga 18/10/2025
OJK Gandeng Pemkab Banyuwangi, Ajak Warga Melek Keuangan Lewat Batik Festival
Lifestyle 18/10/2025
Wisuda ke-31 UNIIB, Wujud Konsistensi Kampus Mencetak Sarjana dan Magister Berkarakter Islami
Pendidikan 18/10/2025
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
  • Features
  • Sosial
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
© 2024 - Aktual Line

Redaksi| PT. Media Aktual Line | www.aktualline.com

Halo

Masuk di akun anda

Lost your password?