Aktual LineAktual LineAktual Line
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
Search
Technology
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
Health
Entertainment
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Suara di Balik Horeg
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Aktual LineAktual Line
Font ResizerAa
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
Search
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial
  • Esai
  • Infrastruktur
  • Religi
  • Literasi
  • Layanan Publik
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Kolom Sana-Sini

Suara di Balik Horeg

Aktual Line
Last updated: 31/07/2025 21:43
Aktual Line
Share
3 Min Read
Moh. Husen


Oleh: Moh. Husen*

MALAM itu, lupa persisnya kapan, melalui video pendek yang di-share di media sosial: Muncar seperti disulap jadi panggung raksasa. Puluhan truk sound horeg berjejer rapi, lampu-lampu lighting berkedip liar, dan dentuman bass mengguncang dada. Festival Sound Horeg kembali digelar. Para pemilik sound memamerkan kebanggaan, dan warga berkerumun dengan wajah sumringah.

Festival Sound Horeg di Muncar, Banyuwangi ini bukan cuma soal musik, bukan hanya soal suara dan getar. Ia adalah cermin kecil tentang bagaimana manusia ingin hadir, ingin bersuara dan ingin didengar suaranya. Meskipun setelah semua dentum berhenti, truk-truk pulang, dan lampu-lampu padam, yang tersisa hanyalah jalan kosong dan keheningan.

Di balik kebisingan dan keramaian sound horeg itu, diam-diam tersembunyi naluri dasar manusia—terutama wong cilik—untuk tetap “berteriak” di tengah dunia yang kerap tak memberinya ruang. Suara orang-orang kecil sering dianggap gangguan dan bukan bagian dari wacana yang paling penting untuk didengar.

Mereka sedang membikin panggungnya sendiri, seolah memproklamirkan eksistensinya: kami ada, dengarkan kami. Di tengah gelombang digital dan algoritma yang menenggelamkan suara-suara wong cilik, Festival Sound Horeg muncul bagai sebuah terminal persinggahan, tempat semua energi diluapkan, keresahan ditumpahkan, dan identitas dikukuhkan.

Karena sesungguhnya festival apapun–termasuk hakikat hidup ini sendiri–hanya bagai sebuah terminal persinggahan yang membuat kita jangan cuma berhenti dalam ingar bingar yang paling keras, paling populer, paling viral. Kita jangan hanya menetap di satu terminal keramaian, melainkan harus melanjutkan perjalanan menuju terminal puncak—yang lebih tenang, lebih dalam, lebih sejati.

Maka, setelah menumpahkan ingar bingar dentuman itu, meraka seakan nggak peduli: mau dipuji, dikritik, atau bahkan dianggap haram. Yang pasti mereka telah bersuara dengan cara mereka sendiri. Jedag-jedug sound horeg hanya suara fisiknya belaka, namun di balik itu, mereka bisa saja berteriak keras sedang kabur aja dulu. Kabur dari apa? Ya, terserah mereka.

Bukankah kata-kata tidak harus diucapkan dalam bentuk perkataan? Bukankah bermuka masam saja sudah sebuah perkataan yang sangat jelas dan keras? Bukankah tangis bayi merupakan sebuah pernyataan? Bukankah semua makhluk dan benda di seluruh alam semesta ini senantiasa berkata dengan cara mereka masing-masing?

Dan yang terakhir, karena pelaku pecinta sound horeg ini adalah manusia, sebaiknya diajak berdialog terus menerus mengenai baiknya bagaimana agar tidak saling mengganggu dan merusak. Kalau ada dialog dan komunikasi yang baik, saya kira lambat laun kita semua akan menemukan format yang tepat untuk pecinta sound horeg ini.

Yang terakhir ini adalah suara wong cilik. Semoga didengar. (***)

Banyuwangi, 13 Juli 2025
*Penulis buku Jejak Kritik. Tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur.

You Might Also Like

Menyamar

Regenerasi Tambal Ban

Pemdes Karangbendo Optimalkan Dana Desa, Salah Satunya Pemasangan Paving RTH

Emang Tidak Lelah Mengkritik Sekolah?

Atas Hikmah Nasib

TAGGED: Moh. Husen, Sound Horeg

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article CFD di Jalan A Yani Kembali Digelar, Warga Nikmati Minggu Pagi Sambil Ngurus KTP dan Jajan
Next Article Kualitas dan Kapabilitas
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


- Advertisement -
Ad image

Latest News

Launching Buku Lamunan Seorang Wartawan: Ungkap Pergulatan Batin di Balik Dunia Jurnalistik
Berita 17/10/2025
Workshop Perempuan Bersama Marifatul Kamila Ajak Masyarakat Peduli Kasus Kekerasan
Berita 17/10/2025
Polres Malang Masuk Lima Besar Kompolnas Award 2025, Bukti Komitmen Layanan Profesional
Berita 17/10/2025
Gudang Bekas Kamar Mandi SMAN 1 Rogojampi Terbakar, Diduga Korsleting Listrik
Peristiwa 17/10/2025
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
  • Features
  • Sosial
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
© 2024 - Aktual Line

Redaksi| PT. Media Aktual Line | www.aktualline.com

Halo

Masuk di akun anda

Lost your password?