BANYUWANGI (Aktual Line.com)–Pusat Kajian Kebijakan dan Pembangunan Strategis (PUSKAPTIS) Banyuwangi melayangkan surat resmi kepada Kapolresta Banyuwangi sebagai bentuk pemberitahuan rencana aksi unjuk rasa untuk menolak pelaksanaan ajang tahunan Tour de Banyuwangi Ijen (TdBI) 2025. Aksi ini direncanakan berlangsung pada Rabu, 30 Juli 2025, dengan estimasi jumlah peserta mencapai 1.000 orang.
Dalam surat bernomor 028/PUSKAPTIS/VII/2025 tertanggal 23 Juli 2025 tersebut, PUSKAPTIS menyatakan bahwa penyelenggaraan TdBI dinilai tidak memberikan dampak ekonomi signifikan kepada masyarakat. Justru, kegiatan tersebut dianggap sebagai beban keuangan daerah dan sumber kemacetan lalu lintas yang parah, terutama di jalur-jalur vital seperti Gumitir dan kawasan Pelabuhan Ketapang.
“Penutupan jalur akibat kegiatan ini membuat wilayah Banyuwangi macet total (lumpuh), mengganggu distribusi logistik serta berdampak pada perekonomian Banyuwangi yang kami hitung menurun hingga Rp164 miliar,” demikian kutipan isi surat tersebut.
Aksi dengan tajuk “Menolak Tour de Banyuwangi Ijen 2025” ini akan dimulai pukul 10.00 WIB dengan titik kumpul di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kedayunan. Massa aksi akan membawa sejumlah alat peraga seperti megaphone, dump truck, sepeda motor, serta berbagai spanduk dan banner berisi pesan penolakan.
Empat titik lokasi yang menjadi sasaran penyampaian aspirasi massa adalah:
1. Kantor Pemerintah Kabupaten Banyuwangi
2. Gedung DPRD Kabupaten Banyuwangi
3. Kantor Dinas Pariwisata Banyuwangi
4. Pendopo Kabupaten Banyuwangi
Koordinator aksi, Mohamad Amrullah, S.H., M.Hum., menegaskan bahwa aksi ini merupakan bentuk kekecewaan masyarakat atas anggaran besar yang digelontorkan untuk acara yang dinilai tidak berdampak pada kehidupan masyarakat bawah.
Pihaknya pun berharap aparat kepolisian dan pemerintah daerah dapat memberikan perhatian dan merespons tuntutan warga dengan bijak. Kritik terhadap pelaksanaan TdBI 2025 terus menguat, terutama terkait alokasi anggaran dan manfaat riilnya bagi perekonomian warga. (tim)