BANYUWANGI (AktualLine.com)–Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani, bersama nelayan di Pesisir Desa Patoman, Kecamatan Blimbingsari, melakukan penenggelaman fish bank di perairan setempat, Senin (15/9/2025). Kegiatan ini bertujuan menjaga ekosistem laut sekaligus meningkatkan pendapatan nelayan.
Fish bank merupakan struktur buatan yang berfungsi seperti terumbu karang, menjadi tempat berkumpul dan berkembangbiaknya ikan. Dari total 80 unit yang akan dipasang, tiga unit pertama ditenggelamkan di zona inti dengan kedalaman 9-12 meter.
Program ini merupakan hasil kolaborasi antara Pemkab Banyuwangi, Sinergi Foundation, dan Fish Bank Indonesia. Ipuk menegaskan bahwa kegiatan ini sejalan dengan RPJMN Presiden dan RPJMD Banyuwangi dalam strategi pembangunan berkelanjutan dan ketahanan pangan.
“Ini adalah bentuk kolaborasi yang baik untuk konservasi laut. Kami sangat mendukung program ini karena langsung dikelola dan bermanfaat bagi nelayan,” jelasnya.
Selain menjaga ekologi laut, fish bank juga memperkuat kerja sama antar-nelayan. Dari perspektif ekonomi, keberadaan fish bank diyakini mampu meningkatkan kesejahteraan nelayan karena populasi ikan lebih terjaga. Bahkan, dari sisi pariwisata, lokasi fish bank bisa menjadi destinasi edukasi bagi masyarakat.
“Semoga para nelayan bisa mengelola, memantau, dan mengevaluasi pemanfaatan fish bank sehingga program ini berdampak nyata bagi kesejahteraan mereka,” imbuh Bupati Ipuk.
Eri Sudewo, Founder Sinergi Foundation sekaligus pencetus Fish Bank Indonesia, mengatakan, penenggelaman fish bank di Desa Patoman merupakan kelanjutan kolaborasi pihaknya dengan nelayan Banyuwangi yang sudah berjalan sejak 2020.
“Lima hingga enam tahun lalu, saat saya datang ke Banyuwangi, fish bank sudah diterapkan di Pantai Bangsring. Kami optimis program ini bisa berhasil di lokasi lain,” terangnya.
Menurut Eri, sebelumnya fish bank sudah sukses diterapkan di Desa Bomo dan Desa Badean, yang tidak hanya meningkatkan kesejahteraan nelayan, tetapi juga mendorong Desa Bomo berkembang menjadi desa wisata. Ke depan, Banyuwangi diharapkan menjadi Fish Bank Centre dengan pemasangan fish bank sepanjang 100 kilometer pesisir.
Ketua Kelompok Nelayan Benteng Samudra Desa Bomo, Aan Mutowif, menambahkan, fish bank berhasil menambah populasi ikan endemik seperti kakap merah dan kerapu. Dengan adanya fish bank, hasil tangkapan nelayan tidak lagi tergantung musim.
“Kelebihannya, meskipun bukan musim ikan, nelayan tetap bisa menangkap 5-10 kg ikan per perjalanan. Saat musim ikan, satu orang bisa dapat 6-12 kg,” jelasnya.
Tak hanya itu, efisiensi bahan bakar kapal juga meningkat. Dahulu untuk sekali melaut nelayan membutuhkan 3-4 liter bahan bakar, sekarang cukup 1 liter untuk 3-4 kali perjalanan.
“Karena ikan sudah banyak di sekitar fish bank, nelayan tidak perlu jauh-jauh melaut,” pungkasnya. (tim)