BANYUWANGI (AktualLine.com)—Sebagai upaya menjaga kelancaran irigasi pertanian, Dinas Pekerjaan Umum (PU) Pengairan Kabupaten Banyuwangi melakukan penggelontoran sedimen di dam Karangdoro, Kecamatan Tegalsari, mulai Rabu (16/10/2025). Kegiatan ini menjadi bagian dari upaya pemerintah daerah dalam menjaga keberlanjutan fungsi jaringan irigasi yang menjadi penopang utama sektor pertanian di wilayah tersebut.
Kepala Bidang Operasional dan Pemeliharaan Dinas PU Pengairan Banyuwangi, Deddy Koerniawan, mengatakan bahwa kegiatan tersebut merupakan pengeringan untuk intake di dam Karangdoro. Langkah ini dilakukan untuk memastikan seluruh sistem pengaliran air tetap berfungsi dengan baik dan tidak mengalami gangguan akibat endapan sedimen.
Menurut Deddy, pengeringan ini bertujuan untuk melakukan inspeksi saluran, khususnya pada bagian yang memerlukan pembangunan lanjutan maupun perbaikan kerusakan. Dengan adanya pengeringan, petugas dapat lebih mudah memantau kondisi fisik saluran dan mencatat bagian yang harus segera ditangani agar aliran air ke lahan pertanian tetap lancar.
“Selain itu, pengeringan juga dimanfaatkan untuk mengangkat sedimen yang menumpuk di saluran intake. Endapan sedimen yang dibiarkan terlalu lama dapat menurunkan kapasitas tampung air dan menghambat distribusi ke sawah-sawah petani,” terang Deddy.
Ia menambahkan, kegiatan pengeringan akan berlangsung selama satu minggu hingga satu bulan, tergantung hasil kesepakatan antara pihak pengairan dengan petani pengguna air di wilayah tersebut. Dalam pelaksanaannya, Dinas PU Pengairan selalu mengedepankan koordinasi dengan kelompok tani agar jadwal pengeringan tidak mengganggu masa tanam.
“Durasi pengeringan disesuaikan dengan kondisi lapangan dan kesepakatan bersama petani. Kami tidak ingin kegiatan pemeliharaan justru menghambat aktivitas pertanian mereka,” ujarnya.
Selain inspeksi dan pengangkatan sedimen, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk inventarisasi kondisi infrastruktur irigasi di sekitar dam Karangdoro. Data lapangan yang dikumpulkan nantinya akan digunakan sebagai dasar perencanaan pembangunan dan rehabilitasi jaringan irigasi pada tahun anggaran berikutnya.
Deddy menjelaskan, Dam Karangdoro memiliki peran strategis dalam menyuplai air ke lahan pertanian di Kecamatan Tegalsari dan sekitarnya. Karena itu, pemeliharaan rutin menjadi keharusan agar fungsi dam tetap optimal, terutama menjelang musim tanam yang membutuhkan ketersediaan air yang stabil.
“Kalau sedimen dibiarkan menumpuk, kapasitas tampung air bisa berkurang dan aliran menjadi tersendat. Ini tentu akan berdampak pada hasil panen petani. Maka dari itu, kegiatan seperti ini harus dilakukan secara berkala,” imbuhnya.
Melalui kegiatan penggelontoran sedimen ini, Dinas PU Pengairan Banyuwangi berharap sistem irigasi di wilayah selatan tetap terjaga dan mendukung peningkatan produktivitas pertanian. Pemerintah daerah berkomitmen terus melakukan pemeliharaan dan pembenahan infrastruktur pengairan demi keberlanjutan pertanian di Banyuwangi. (tim)