Aktual LineAktual LineAktual Line
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
Search
Technology
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
Health
Entertainment
  • Home
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
  • Peristiwa
  • Politik
  • Layanan Publik
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Reading: Veri Biru 531
Share
Sign In
Notification Show More
Font ResizerAa
Aktual LineAktual Line
Font ResizerAa
  • Home
  • Berita
  • Nasional
  • Kolom Sana-Sini
  • Hukum dan Kriminal
  • Pemerintahan
Search
  • Peristiwa
  • Politik
  • Sosial
  • Esai
  • Infrastruktur
  • Religi
  • Literasi
  • Layanan Publik
Have an existing account? Sign In
Follow US
© 2022 Foxiz News Network. Ruby Design Company. All Rights Reserved.
Kolom Sana-Sini

Veri Biru 531

Aktual Line
Last updated: 25/01/2025 01:08
Aktual Line
Share
4 Min Read
Moh. Husen

Oleh: Moh. Husen*

Sekitar jam 10 malam sahabat saya Veri Kurniawan yang kini sedang ambil S-2 Hukum di Unej Jember, mengajak menepi mencari warung di tepi jalan sembari berdiskusi tipis-tipis. Saya pesan Capcay dan teh hangat.

Teman-teman sering meyakini, bahkan terkadang jam 2 dini hari ada yang langsung telpon dan yakin di jam segitu saya masih “hidup” untuk kemudian diseret begadang sampai Subuh.

Sembari ngobrol dengan Mas Veri malam itu, spontan ingatan saya terbang ke Yogya di mana dulu pada jam-jam malam seperti itu, menurut para penulis yang saya jumpai di internet, beberapa aktivis seperti Eros Djarot, Emha Ainun Nadjib, Arief Afandi, dan lain-lain, sering ngobrol di emperan Malioboro.

Biasanya Emha usai mengetik Kolom untuk Jawa Pos lalu ngobrol di situ. Tentu tidak mungkin obrolan kami yang “remeh-temeh” ini disandingkan dengan obrolan mereka.

Namun, ah, sangat bisa ditebak. Sangat bisa ditebak: yang membuat saya ingat Yogya karena saya sedang kangen Cak Nun. Dan memang iya. Kangen berat.

Sembari makan, ngobrol, saya lihat story WhatsApp. Mas Veri pasang foto saya makan Capcay, dikasih caption: Bergeser diskusinya bersama Cak Husen, penulis buku produktif.

Wah, ini berat.

Disebut penulis membuat saya pada kesempatan yang lain ditabrak pertanyaan: “Penulis itu yang penting nulis terus, atau hanya punya satu buku lalu nggak nulis lagi sampai kiamat?”

Untunglah pertanyaan tersebut hanya meluncur di warung kopi. Saya jadi bebas melawak dan guyon. Saya coba berbelok bahwa andai pertanyaan itu tidak dijawab, sudah membukakan pintu ilmu bagi masing-masing orang yang mendengar pertanyaan itu.

Lalu bagai narasumber saya mengatakan: “Penulis itu yang terpenting adalah terus menulis dan menulis, bukan menerbitkan buku. Meskipun buku saya sudah lima, ber-ISBN semua, tapi bobot tulisan saya bisa kalah jauh dengan para penulis yang karyanya tidak pernah diterbitkan.”

Maka, bukalah Mbah Google, ketik Opini Veri Kurniawan Banyuwangi. Kita akan berkenalan dengan ide dan gagasan yang ditulisnya di media online. Siapa saja boleh setuju dan tidak setuju dengan yang ia tulis.

Dia bertanggung jawab terhadap apa yang ia tulis dengan mencantumkan full name di setiap tulisannya: Veri Kurniawan. Bagi pembaca yang kebetulan penasaran, silakan menyapa Instagramnya yang bernama: veri.biru531

Kalau Veri bertanggung jawab dengan tulisannya, saya malah egois di setiap menulis. Saya berharap pembaca merenungi nama atau kata yang saya selipkan atau saya munculkan, tanpa saya jelaskan panjang lebar.

Misalnya: Emha, Yogya, Arief Afandi. Atau 99 persen saya bercerita ngalor-ngidul, 1 persen saya munculkan kata delayed gratification agar direnungi dan dicari. Padahal nyata-nyata di depan mata ada kemiskinan, orang belum tentu gelisah dan peduli.

Sekarang saya munculkan nama Veri, justru agar saya ditertawakan: “Berita kejahatan dan kekejaman yang bermunculan di banyak media saja sering diabaikan orang, apalagi Veri Biru. Hari gini, orang hanya peduli dengan uang, uang, dan uang, hahahahaha….” (***)

Banyuwangi, 24 Januari 2025

*Penulis buku Jejak Kritik (2024). Tinggal di Banyuwangi, Jawa Timur.

You Might Also Like

Motif Wader Kesit Jadi Bintang di BBF 2025, Bupati Ipuk: Batik Banyuwangi Harus Mendunia

TNI-Polri di Banyuwangi Perkuat Kekompakan Lewat Olahraga Bersama di Puslatpurmar Lampon

OJK Gandeng Pemkab Banyuwangi, Ajak Warga Melek Keuangan Lewat Batik Festival

Workshop Perempuan Bersama Marifatul Kamila Ajak Masyarakat Peduli Kasus Kekerasan

Asdep Kemenko Kumham Apresiasi Layanan Hak Dasar di Lapas Banyuwangi

TAGGED: Aktual Line, Moh. Husen

Sign Up For Daily Newsletter

Be keep up! Get the latest breaking news delivered straight to your inbox.
[mc4wp_form]
By signing up, you agree to our Terms of Use and acknowledge the data practices in our Privacy Policy. You may unsubscribe at any time.
Share This Article
Facebook Twitter Whatsapp Whatsapp Copy Link Print
Previous Article Balap Liar di Situbondo, Belasan Motor Diamankan
Next Article Askonas Banyuwangi Dukung Gerakan Banyuwangi Berbagi untuk Perangi Kemiskinan di Songgon
Leave a comment Leave a comment

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *


- Advertisement -
Ad image

Latest News

Motif Wader Kesit Jadi Bintang di BBF 2025, Bupati Ipuk: Batik Banyuwangi Harus Mendunia
Lifestyle 19/10/2025
TNI-Polri di Banyuwangi Perkuat Kekompakan Lewat Olahraga Bersama di Puslatpurmar Lampon
Berita 18/10/2025
Ribuan Warga Meriahkan BIK Run 2025, Sinergi Pemkab Banyuwangi dan OJK Dorong Literasi Keuangan
Olahraga 18/10/2025
OJK Gandeng Pemkab Banyuwangi, Ajak Warga Melek Keuangan Lewat Batik Festival
Lifestyle 18/10/2025
  • Lifestyle
  • Esai
  • Religi
  • Seni/Budaya
  • Features
  • Sosial
  • Olahraga
  • Pendidikan
  • Opini
© 2024 - Aktual Line

Redaksi| PT. Media Aktual Line | www.aktualline.com

Halo

Masuk di akun anda

Lost your password?