BANYUWANGI (AktualLine.com)–Pendongeng atau Toekang Tjerita Banyuwangi, Aekanu Hariyono dalam Festival Memengan (bermain/dolanan) 2025 yang digelar oleh Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, menghadirkan pertunjukan mendongeng edukatif dengan mengangkat tema “Tujuh Kebiasaan Anak Indonesia Hebat”.
Menggunakan media wayang bambu anyaman, Aekanu mengenakan kumis buatan tampil di hadapan ratusan anak-anak usia dini dari PAUD, TK dan sekolah tingkat dasar yang tampak antusias mengikuti sejak awal, mulai pukul 08.00 WIB di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Maron, Genteng, Banyuwangi, Sabtu (26/7/2025).
Sebelum pertunjukan dimulai, Aekanu mengajak anak-anak mendekat dan memegang beberapa tokoh wayang bambu. Ia menjelaskan perbedaan antara wayang kulit dan wayang bambu, serta memperkenalkan berbagai tokoh hewan, seperti penyu, buaya, kupu, burung dara putih, burung garuda hingga kancil dan kucing yang akan dikisahkannya.
Dalam dongeng tersebut, anak-anak diajak mengenal tujuh kebiasaan hebat untuk tumbuh sehat dan cerdas, yaitu bangun pagi, beribadah, berolahraga, makan sehat dan bergizi, gemar belajar, bermasyarakat, dan tidur lebih awal.
Kisah dimulai dengan karakter Bu Rina sebagai guru dan dua muridnya, Sarah dan Yono, yang menyapa anak-anak dan mendiskusikan tujuh kebiasaan baik. Saat berjalan pagi, mereka bertemu Mr. Robin, seorang turis asing. Percakapan ringan dalam bahasa Inggris pun disisipkan, termasuk lagu perkenalan yang interaktif dan menghibur.
Cerita berlanjut dengan kisah di Sekolah Satwa Alas Purwo, di mana Burung Merpati Putih dan Garuda menjadi guru bagi hewan-hewan. Karena para murid satwa malas dan sering sakit, Garuda terbang ke Kahyangan meminta nasihat dari para dewa: Batara Indra, Batari Sri, Batara Narada, dan lainnya.
Para dewa memberi wejangan dan mewasiatkan selendang suci kepada Garuda untuk dibawa ke bumi agar mengajarkan kebiasaan hebat kepada satwa dan manusia.
Melalui tokoh Kancil yang digambarkan rajin belajar dan gemar makan mentimun, anak-anak diajak memahami bahwa pola hidup sehat dan rajin belajar adalah kunci jadi anak hebat.
Aekanu menyelipkan lagu interaktif seperti: “Si Kancil anak pintar-suka makan mentimun, dia rajin belajar-tidak pernah melamun.” Yang kemudian diubah liriknya oleh anak-anak agar menggambarkan diri mereka sendiri.
Isu lingkungan pun disisipkan. Burung Garuda menegaskan pentingnya tidak membuang sampah plastik sembarangan, karena bisa tertelan penyu dan menyebabkan kematian satwa laut.
Kepada awak media, Aekanu mengatakan, kegiatan ini menjadi bukti bahwa dongeng bukan hanya hiburan, tetapi juga media efektif untuk pendidikan karakter dan literasi lingkungan sejak dini.
“Semoga cerita-cerita seperti ini terus hidup dan menjadi jalan yang menyenangkan untuk menanamkan nilai-nilai kebaikan pada generasi bangsa kita,” harapnya.
Festival Memengan 2025 yang dihadiri Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani ini sekaligus untuk memperingati Hari Anak Nasional. Tak hanya menyajikan dongeng, anak-anak diajak mengikuti beberapa memengan (dolanan) seperti balap pelek, balap complong, lompat tali, bedil-bedilan, hula hop, jaranan, gamelan, kapal-kapalan, terompet, dan permainan tradisional lainnya. (tim)